Evaluasi Struktur Gedung Menggunakan Analisis Berbasis Kinerja (Performance Based Evaluation) Studi Kasus: Bangunan Eksisting Beton Bertulang Pracetak

Authors

  • sentil sentil Institut Teknologi Bandung
  • Mario Asneindra Institut Teknologi Bandung
  • Silvester Sandy Mulyadi Institut Teknologi Bandung

Keywords:

evaluasi berbasis kinerja, bangunan beton bertulang pracetak, analisis pushover

Abstract

Evaluasi berbasis kinerja dilakukan pada bangunan beton bertulang pracetak 7 (tujuh) lantai yang terletak di daerah dengan tingkat kegempaan tinggi. Konstruksi bangunan ini terhenti pada lantai 4 (empat) sejak tahun 2015. Pada tahun 2021, bangunan ini dievaluasi untuk mengetahui kondisi eksisting struktur dan kelanjutan konstruksi bangunan hingga 7 (tujuh) lantai sesuai dengan desail awal. Desain awal bangunan difungsikan untuk Rumah Sakit dengan menggunakan peraturan gempa SNI 1726:2012. Mengingat peraturan gempa yang berlaku saat ini adalah SNI 1726:2019, maka bangunan ini perlu dievaluasi terhadap peraturan yang berlaku saat ini, baik untuk kondisi eksisting bangunan maupun rencana konstruksi bangunan hingga 7 (tujuh) lantai. Analisis dilakukan dengan metode analisis elastis sesuai SNI 1726:2019 dan analisis non-linear statik pushover pada kedua arah sumbu utama bangunan untuk mengetahui kinerja bangunan pada level gempa rencana (MCEr). Berdasarkan FEMA 356, untuk kategori bangunan IV (Rumah Sakit) mensyaratkan level kinerja “Life Safety”. Analisis elastis menujukkan bahwa desain bangunan 7 (tujuh) lantai tidak memenuhi persyaratan kekuatan dan kekakuan karena beban gempa yang lebih tinggi sesuai SNI 1726:2019. Sedangkan, analisis non-linear statik pushover memperoleh hasil bahwa level kinerja bangunan melebihi persyaratan “Life Safety”.

Published

2025-01-05