Analisis Dampak Lingkungan Pertambangan Batu Kapur Terhadap Warga Sekitar di Desa Padabenghar

Penulis

  • Shintawati Universitas Nusa Putra

Kata Kunci:

Dampak lingkungan, Pertambangan Batu Kapur, Kepuasan Masyarakat

Abstrak

Analisis dampak lingkungan di area pertambangan batu kapur di Desa Padabenghar menjadi penting untuk diteliti karena melibatkan berbagai komponen yang perlu diamati atau dianalisis terkait dengan lingkungan hidup, ekosistem, serta keanekaragaman hayati, baik biotik maupun abiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dan sosial ekonomi dari kegiatan penambangan batu kapur di Desa Padabenghar, Kabupaten Sukabumi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami kegiatan eksploitasi pertambangan batu kapur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menilai kerusakan di lokasi pertambangan secara langsung dan mengklasifikasikan jenis kerusakan lingkungan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Untuk pengumpulan data mengenai aspek sosial, ekonomi, dan budaya, digunakan kuesioner yang disebarkan melalui Google Form, dengan tujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan masyarakat terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pertambangan batu kapur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari sisi ekonomi, kegiatan pertambangan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, di mana 66,7% responden menyatakan aktivitas ini membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi sumber mata pencaharian utama. Pertambangan juga berperan dalam membuka peluang usaha dan mengurangi tingkat pengangguran. Namun, dampak negatif terhadap lingkungan tidak dapat diabaikan, dengan 47,9% responden melaporkan adanya pencemaran udara yang memengaruhi kesehatan mereka. Analisis indeks pencemaran udara dari tahun 2018 hingga 2024 mengindikasikan fluktuasi pada lima parameter polusi utama (CO, NO₂, O₃, SO₂, dan partikulat). Meskipun tidak ada parameter yang mencapai kategori "berbahaya," tingkat polusi CO dan NO₂ pada beberapa tahun sebelumnya berada dalam kategori "sangat tidak sehat," menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan bagi masyarakat. Tren penurunan dalam konsentrasi ozon, sulfur dioksida, dan partikulat menunjukkan adanya pengendalian yang lebih baik, namun pencemaran udara masih berada pada level yang perlu diantisipasi. Kesimpulannya, diperlukan upaya pengelolaan lingkungan yang lebih efektif untuk menjaga keberlanjutan manfaat ekonomi dari pertambangan tanpa mengorbankan kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-05