Tantangan dan Peluang: Penggunaan Jembatan Abutment Integral pada Daerah Rawan Gempa
Keywords:
Jembatan abutment integral, Jembatan tumpuan sederhana, Daerah Rawan Gempa, Optimasi Struktur, Respon StrukturAbstract
Jembatan dengan tipe abutment integral semakin populer karena kemampuannya untuk mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan daya tahan terhadap pergerakan tanah. Namun, penerapannya di daerah rawan gempa menghadirkan tantangan teknis yang signifikan, terutama terkait dengan desain pondasi dan respons struktur terhadap getaran seismik. Penelitian ini meninjau berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan jembatan abutment integral di wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap, seperti pergerakan tanah yang tak terduga, deformasi akibat thermal yang terjadi, dan juga aspek pendetailan secara khusus yang perlu diperhatikan. Penelitian ini akan membandingkan efektivitas penggunaan jembatan dengan abutment integral dan jembatan dengan tumpuan sederhana, terutama dalam hal optimasi jumlah pondasi yang dapat dioptimalkan melalui sistem abutment integral. Pemodelan dan analisis struktur atas dan bawah jembatan dilakukan secara 3D dengan variasi bentang 20, 30, dan 40 meter serta variasi ketinggian 5 dan 10 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada bentang 30 meter dengan ketinggian 5 dan 10 meter, penerapan konsep abutment integral memberikan respon struktur terhadap gempa yang optimal, dengan kemampuan mereduksi struktur bawah dan jumlah pondasi sebesar 30-35%.

