Tantangan dan Peluang: Penggunaan Jembatan Abutment Integral pada Daerah Rawan Gempa

Penulis

  • Altho Sagara Universitas Katolik Parahyangan
  • Try Kurniawan Akhbar Politeknik Negeri Bandung
  • Sugilar Suryanugraha PT Enjiniring Pilar Cakrawala
  • Handrawan Anggara PT Enjiniring Pilar Cakrawala
  • Anna Dewi PT Enjiniring Pilar Cakrawala

Kata Kunci:

Jembatan abutment integral, Jembatan tumpuan sederhana, Daerah Rawan Gempa, Optimasi Struktur, Respon Struktur

Abstrak

Jembatan dengan tipe abutment integral semakin populer karena kemampuannya untuk mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan daya tahan terhadap pergerakan tanah. Namun, penerapannya di daerah rawan gempa  menghadirkan  tantangan  teknis  yang  signifikan, terutama  terkait dengan desain pondasi dan respons struktur terhadap getaran seismik. Penelitian ini meninjau berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan jembatan abutment integral di  wilayah  yang  memiliki kerentanan tinggi terhadap, seperti pergerakan tanah yang tak terduga, deformasi akibat thermal yang terjadi, dan juga aspek pendetailan secara khusus yang perlu diperhatikan. Penelitian ini akan membandingkan efektivitas penggunaan jembatan dengan abutment integral dan jembatan dengan tumpuan sederhana, terutama dalam hal optimasi jumlah pondasi yang dapat dioptimalkan melalui sistem abutment integral. Pemodelan dan analisis struktur atas dan bawah jembatan dilakukan secara 3D dengan variasi bentang 20, 30, dan 40 meter serta variasi ketinggian 5 dan 10 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada bentang 30 meter dengan ketinggian 5 dan 10 meter, penerapan konsep abutment integral memberikan respon struktur terhadap gempa yang optimal, dengan kemampuan mereduksi struktur bawah dan jumlah pondasi sebesar 30-35%.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-05